Beranda | Artikel
Islam dan Budaya
Jumat, 2 Februari 2018

Mohon maaf
Kemaren yang ribut-ribut mempermasalahkan
Jenggot, sorban, cadar dan jilbab
Itu budaya Arab dan budaya onta
Harus budaya Indonesia (katanya)

Eh, pas acara valentine
Rok mini, jeans ketat dan tato
Yang jelas bukan budaya Indonesia
Pada mingkem semua

Bisa jadi anti-arab
Adalah alasan ngeles
Anti-Islam

Saudaraku yang semoga selalu disayangi Allah
Islam tidak anti total dengan budaya & adat
Bahkan ada hukum Islam yang budaya menjadi sandaran hukum

Sebagaimana kaidah,


العادة محكمة

“Adat/kebiasaan dapat dijadikan sandaran hukum”

Demikian juga budaya yang tidak bertentangan dengan Islam
Semisal memakai sarung
Memakai baju batik
Kita boleh memakainya
Bahkan kita dianjurkan mencocoki
Atau menyesuaikan dengan pakaian dan budaya setempat
Jika tidak melanggar syariat

Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin berkata,

أن موافقة العادات في غير المحرم هي السنة؛ لأن مخالفة العادات تجعل ذلك شهرة، والنبي صلّى الله عليه وسلّم نهى عن لباس الشهرة ، فيكون ما خالف العادة منهياً عنه.

“Mencocoki/menyesuaikan kebiasaan masyarakat dalam hal yang bukan keharaman adalah disunnahkan. Karena menyelisihi kebiasaan yang ada berarti menjadi hal yang syuhrah (suatu yang tampil beda sekali dan mencolok, pent). Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang berpakaian syuhrah. Jadi sesuatu yang menyelishi kebiasaan masyarakat setempat, itu terlarang dilakukan.” (Syarhul Mumti’ 6/109, syamilah)

Demikian semoga bermanfaat

@ Pesawat Batik Air Yogya – Jakarta – Jayapura

Penyusun: Raehanul Bahraen

Artikel www.muslimafiyah.com







Artikel asli: https://muslimafiyah.com/islam-dan-budaya.html